Duri di Sisi Mereka

Suatu ketika, Nets menyia-nyiakan draft pick di pemain kaku seperti Yinka Dare. Pemain dengan talenta sederhana sebagaimana Chris Morris berani menulis “tukar saya” di sepatu mereka. Pemain dengan lebih banyak bakat tetapi tidak sebanyak yang mereka kira, seperti Stephon Marbury, menulis “All Alone” di tali tap pergelangan kaki mereka. Dan sepanjang semua ini, para penggemar & media New York sama-sama merespons dengan antusiasme seperti Derrick Coleman: whoop-de-damn doo.

Kemudian setelah musim 1999-00, Rod Thorn mengambil geser tim Nets yang sangat membutuhkan seseorang dengan profesionalisme dan kemampuan evaluasi pemainnya. Langkah gede pertama Rod Thorn adalah memilih Kenyon Martin sebagai pilihan nomor satu dalam draft. Selama Martin menanggung musim baru yang dilanda cedera, di musim keduanya ia menjadi pemain bertahan utama & menjadi potongan besar dalam serangan itu.

Pada tahun 1984, Rod Thorn memproduksi draft pick terbaiknya saat menjadi GM Bulls, memilih Michael Jordan. Namun, pada tahun 2001, setelah melakoni satu musim penuh untuk mengevaluasi kebutuhan Nets, Rod Thorn mengalami apa yang dianggap sebagai musim unggul dalam karirnya. Nets menyusun Eddie Griffin dan kemudian berbalik & memberinya 3 pilihan yang mereka ubah menjadi Richard Jefferson, Jason Collins, dan Brandon Armstrong.

Richard Jefferson berubah menjadi salah satu bintang Nets yang paling cerah. Seorang olahragawan hebat yang memainkan pertahanan luar biasa, Jefferson pula merupakan salah satu pencetak gol paling efisien di liga, memperoleh 19, 5 poin dengan sedikit dari 13 tembakan semalam. Jason Collins tidak membuat Anda kagum jika Anda melihat lembar statistik, tetapi dia melaksanakan banyak hal kecil tatkala berada dalam lapangan, dia sangat dihormati oleh rekan satu timnya dan dianggap sebagai pemenang di seluruh liga. Brandon Armstrong, yang dilaporkan sebagai penembak jitu yang tidak bisa menembak, memberikan dampak yang lebih kecil.

Namun perdagangan Thorn di luar musim itulah yang benar-benar membalikkan keadaan. Thorn menukar calon superstar berbakat namun egois Stephon Marbury dengan Jason Kidd yang lebih tua. Kidd langsung menyemangati franchise itu, menjamin rekor kemenangan pada tahun ia bergabung dengan franchise itu. Kenyon Martin, Kerry Kittles, dan Keith Van Horn segera meningkatkan permainan mereka dan inisiasi NBA Jefferson dan Collins sangat mulus dengan Jason Kidd yang memimpin. Waralaba yang dihidupkan kembali berhasil mencapai Final NBA di tahun 2002 dan 2003, akhirnya kalah dari musuh yang lebih berbakat dalam Wilayah Barat (Los Angeles Lakers & San Antonio Spurs).

Thorn membuat kaum kesalahan pada usahanya medapati pusat yang bonafid. Dia menukar Keith Van Horn dengan Dikeme Mutombo yang salah seleksi, yang tidak pernah cocok dengan selaku berlari Nets, dan kemudian mengontrak Alonzo Mourning secara kontrak 4 tahun senilai 20 juta dolar hanya untuk membuatnya melewatkan sebagian besar musim karena penyakit ginjalnya. Namun, Nets sepertinya akhirnya medapati pusatnya pada diri Nenad Krstic yang mereka merekrut pada tahun 2002 & disimpan dalam Eropa selama beberapa tahun untuk mengembangkan permainannya. Krstic telah jadi kekuatan ofensif untuk Nets saat itu, dengan hitung panjang mencetak 13, 5 poin per game dengan bagian FG lebih baik dari 50%.

Thorn juga menyelamatkan organisasi Nets ketika itu terancam terjatuh kembali ke jurang yang dalam. Dihadapkan pada tuntutan kepemilikan untuk memangkas biaya, Thorn melepas Kenyon Martin, Kerry Kittles, dan Lucious Harris. Fans marah, namun Denver saat ini terjebak dengan kontrak Martin yang membengkak, dan Kerry Kittles setengah pensiun sesudah hanya bermain 11 pertandingan tahun kemudian. Thorn memproduksi pilihan yang tepat dalam diri Richard Jefferson kepada Kenyon Martin, dan lalu membuat langkah besar lainnya dengan menggondol Vince Carter dari Toronto dengan harga murah yang luar lazim dari Eric Williams, Aaron Williams, Alonzo Mourning (yang menolak untuk cocok untuk Toronto), dan a kaum draft pick yang tidak berbahaya.

Nets memulai seri mereka melawan Miami Heat dilengkapi secara tiga superstar yang diakuisisi oleh Thorn dan yang keempat di Krstic, pula disusun oleh Thorn. Meskipun Anda mungkin berdalih dengan pilihan bangku cadangannya yang menjadi bumerang tahun itu (Mark Jackson dan Jeff McInnis), Nets pasti suka memiliki Thorn ini dalam pihak mereka.